DPR AJAK WWF DAN GREEN PEACE MELINDUNGI HUTAN

03-12-2009 / KOMISI IV

DPR RI meminta World Wide Fund for Nature (WWF) dan Green Peace bersama-sama dengan Pemerintah melakukan pengawasan dan perlidungan Hutan di Indonesia dan tidak terlibat  intervensi maupun campur tangan  pihak asing yang berkedok melindungi hutan tetapi tujuannnya untuk mengekplorasi sumber daya genetik dan biokimia yang ada di Indonesia,demikian ungkap Adi Sukemi di depan  Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI dengan LSM World Wide Fund for (WWF) Nature , Green Peace  dan Conservation Internasional di Gedung DPR, Rabu, 2 Desember 2009.

 

            

Adi menambahkan bahwa banyak aktivitis kehutanan yang di dalangi oleh perusahaan-perusahaan yang produksi berasal dari Hutan seperti Asia Pulp Paper (APP) dan Asia Pacific Resource Internasional Holding Limited (APRIL) yang memegang 80% produksi bubur kertas terbesar di dunia.

 

Dilain pihak Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Demokrat Djoko Udjianto meminta WWF dan Green Peace untuk mencari solusi penyelesaian illegal loging mengingat kerusakan dan pengudulan hutan Indonesia semakin meningkat.

 

“Tak heran saat ini Indonesia menduduki peringkat ke tiga dunia dan memiliki laju deforestrasi tercepat dunia, tegas Djoko.   

       

Melihat kondisi kehutan yang kerusakan sedemikian besar dan hasil laporan WWF , Djoko meminta Komi  IV DPR lebih tegas terhadap kebijakan Menteri Kehutanan  dan meminta pemerintah untuk menijau kembali izin pembukaan lahan gambut. Karena sesuai Peraturan Pemeraturan, pemanfaatan hutan gambut hanya 3 km tetapi nyatanya banyak yang melakukan hingga 10 km kedalam.

 

Lebih lanjut Djoko mengemukakan bahwa deforestrasi Indonesia telah meningkatkan emisi gas dunia. Dan hal ini tentunya bertentangan dengan komitmen Presiden SBY disampaikan pad  pertemuan Negara G20 di Amerika pada bulan Oktober tahun lalu, dimana SBY berkomitmen Indonesia dapat mengurangi emisi gas rumah kaca 26% pada tahun 2020.

 

Nurhayati, Direktur utama Greenpeace menanggapi kecemasan DPR tentang pernyataan Presiden dlam G20. “Kami optimis hal itu bisa terjadi, jika penanganan hutan dilakukan dari sekarang” katanya. (Lss)

 

 

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...